Turn Over Karyawan Yang Tinggi

Turn Over Karyawan Yang Tinggi

Kurangnya Feedback dan Penghargaan

Memberikan feedback merupakan salah satu cara untuk memastikan komunikasi antara karyawan dengan manajemen berjalan dengan baik. Feedback juga memiliki dampak positif terhadap kemajuan karyawan, terutama dalam hal pengembangan keahlian. Selain itu, feedback juga berperan sebagai media bagi perusahaan untuk mengakui kerja keras karyawan. Kurangnya feedback tentu membuat karyawan merasa tidak dihargai dan tidak bisa mengembangkan diri.

Masalah yang Akan Terjadi Jika Turnover Karyawan Tinggi

Umumnya, laju employee turnover yang tinggi merupakan sinyal pertanda adanya masalah ― bisa jadi permasalahan perusahaan dalam proses rekrutmen, budaya perusahaan, struktur keuntungan dan kompensasi, manajer individual, pola training dan progres karir, dan lain sebagainya.

Laju employee turnover harus dilihat lagi konteksnya, kemudian juga industrinya; misalnya perhotelan dan ritel biasanya mempunyai perputaran karyawan yang lebih tinggi daripada rata-rata. Sebuah perusahaan seharusnya menjadikan laju turnover sebagai tolok ukur lintas bisnis serupa di industri tertentu untuk memahami seberapa baik mereka mempertahankan karyawannya.

Cara Menghitung Turn Over Karyawan

Untuk mengetahui secara pasti seberapa besar tingkat turn over karyawan, kamu bisa mengikuti cara menghitung turn over karyawan dengan menggunakan rumus turn over karyawan berikut ini.

Apa itu Employee Turnover?

Employee turnover merujuk pada jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan pada periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Yang termasuk dalam perhitungan yaitu mereka yang mengundurkan diri atau resign, yang diberhentikan secara sepihak oleh perusahaan atau kena lay off, terminasi, pensiun, transfer lokasi, atau bahkan juga kematian. Turnover berbeda dengan atrisi. Ketika menghitung atrisi, pengurangan SDM dan terminasi tidak dihitung. Perusahaan sering menghitung laju employee turnover mereka sebagai sarana untuk memprediksi dampaknya pada produktivitas, layanan konsumen, atau bahkan semangat kerja karyawan.

Sistem Seleksi Karyawan Kurang Tepat

Menemukan karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan tentu bukan perkara mudah. Akan tetapi, memaksakan karyawan yang tidak sesuai dengan kriteria jelas tidak bisa menjadi jawabannya. Tidak hanya merugikan perusahaan, karyawan yang tidak memiliki keahlian yang sesuai pun akan merasa tidak layak berada di posisi tersebut dan lagi-lagi tidak bisa mengembangkan diri.

Baca juga: Strategi Penetapan Harga: Tujuan, Langkah, dan Jenisnya

Kurangnya Motivasi Kerja

Penyebab terjadinya turn over karyawan yang pertama adalah kurangnya motivasi kerja. Tidak sedikit karyawan yang berpikir bahwa tujuan atau motivasi kerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, pekerjaan atau karier memiliki arti yang lebih luas, yaitu sebagai identitas, bahkan tujuan hidup. Masalahnya, tidak semua orang bisa bekerja sesuai dengan passion yang dimiliki. Banyak yang berakhir menjadi karyawan dan bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut tentu mengakibatkan kurangnya motivasi kerja karena pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan yang dilakukan.

Berinvestasi pada Karyawan

Walau sudah mendapatkan gaji, karyawan juga ingin tahu bahwa mereka adalah aset berharga yang menjadi bagian dari perusahaan. Tidak hanya membuat karyawan berperan aktif dalam bekerja dan berorganisasi, penting untuk melakukan investasi pada karyawan dengan memberikan feedback positif, pelatihan, hingga promosi.

Turn over karyawan adalah proses perputaran masuk dan keluarnya karyawan dalam suatu perusahaan, baik secara sukarela maupun tidak. Walau turn over karyawan adalah proses alami dan lazim terjadi pada perusahaan, penting untuk selalu menjaga agar tingkat turn over tetap rendah. Dengan demikian, perusahaan perlu mengetahui dan mempelajari penyebab terjadinya turn over karyawan, serta cara mengatasi turn over karyawan yang tinggi.

Setelah memahami informasi seputar turn over karyawan, sebagai pemilik bisnis atau perusahaan, temukan juga informasi lainnya di sini. Saat membangun dan menjalankan bisnis, pilih aplikasi yang dapat mendukung kelancaran prosesnya, seperti majoo. Dengan berlangganan majoo, kamu bisa memanfaatkan fitur yang ditawarkan untuk mendukung kemajuan bisnismu. Tidak perlu khawatir, majoo selalu setia menemani langkahmu dalam bekerja dan membangun bisnis, terutama untuk urusan partner pembayaran. Tunggu apa lagi? Yuk, berlangganan sekarang!

Sumber Gambar: Freepik.com

0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Turn over is a verbal phrase. Turnover is a closed compound word. We will examine the meaning of the terms turn over and turnover, their etymologies, and some examples of their use in a sentence or two.

Turn over means to flip something upside down, to start a combustion engine, to consider an idea or book slowly, or to give possession of something to someone else. Turn over is a verbal phrase; related phrases are turns over, turned over, turning over.

Turnover may mean the amount of money a business takes in over a short period of time; the rate at which employees join a company and leave a company; the rate at which inventory is sold and replaced; the relinquishment of the ball during a game; or a small pie with crust that is folded in half. The word turnover is a closed compound word that came into use in the mid-1600s. The plural of turnover is turnovers.

Beaufort County Council members want to turn over intersection project to Bluffton (Bluffton Today)

Turn over a rock and you’ll find it teeming with family secrets: incest, murder, madness. (Publishers Weekly)

The turnover on Detroit’s council marks the most the city has seen since five new members were elected amid Detroit’s bankruptcy in 2013. (Detroit News)

Finish it up with a delicious, chocolate cupcake, or one of their many other baked goods: baklava, caramel brownie square, apple turnover, tiramisu, and plenty more. (Norwich Bulletin)

Check out some others we covered:

Turn Over Interval (TOI) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati, yaitu dari setelah terisi sampai ke saat terisi berikutnya. Turn Over Interval (TOI) ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong/tidak terisi yaitu pada kisaran 1-3 hari.

Beban Kerja Lebih Tinggi daripada Gaji

Selanjutnya, penyebab turn over karyawan yang ketiga adalah gaji yang tidak sepadan dengan beban kerja. Membayar karyawan sesuai dengan keahlian atau skill yang dimiliki adalah cara perusahaan untuk menunjukkan penghargaan. Beban kerja yang lebih tinggi daripada gaji tentu membuat karyawan merasa tidak adil dan terbebani. Dengan demikian, penting bagi perusahaan untuk memberikan gaji yang sepadan, menaikkan gaji sesuai peraturan yang berlaku, dan memberikan bonus untuk karyawan yang layak mendapatkannya.

Rumus Turn Over Interval (TOI) :

Keterangan : A      = rata-rata tempat tidur yang siap pakai (average of available beds) O      = BOR (Bed Occupancy Rate) Per  = Periode D     = Discharge

Keterangan : Kapasitas   = Tempat tidur yang digunakan BOR              = Bed Occupancy Rate TT                 = Tempat tidur Per                = Periode D                   = Discharge

Keterangan : TT    = Tempat tidur Per   = Periode HP    = Hari Perawatan (jumlah pasien dirawat dalam periode tertentu) D      = Discharge

https://www.hakayuci.com/2015/10/rumus-bor-avlos-toi-bto-gdr-ndr-indikator-pelayanan-rawat-inap.html

Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011

Soejadi, DHHSA, Jakarta, 1985, Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit Grafik Barber-Johnson Sebagai Salah Satu Indikator

Penyebab Turn Over Karyawan

Lantas, apa yang menjadi penyebab terjadinya turn over karyawan?